Saturday 12 February 2011

Buta dan Amnesia


Diantara helaian rambut yang menutupi wajahku malam itu, aku tak ingin kau tau kalau air menggenang di mataku, berusaha keluar untuk membasahi pipiku. Segera ku usap dengan tangan saat ku tau kau melengah, karna aku tak mau kau tahu kalau buta dan amnesia.





Tak ada luka, itu yang harus selalu aku tunjukkan padamu. Aku akan selalu tampil manis dan ceria dengan senyuman mengembang di wajahku, berharap kau tak pernah tau keberadaan luka itu. Karena sampai saat ini aku masih saja yakin akan aku temukan obatnya. Sama sekali aku tak pernah berharap kau mau menyembuhkannya untukku. Itu hanya akan membuatmu terbeban menurutku, dan akan menjadi hal terindah bagiku jikalau kau berbuat demikian.

Jika bersedih, aku menjadi orang yang sangat cerewet, tapi aku tak mampu bersuara dan menyorakkannya padamu. Semua seakan berkumpul di suatu ruang tertutup yang sangat gelap, jauh dari jangkauanmu dan terlihat ingin meledak layaknya bom waktu.

Memang benar, akulah yang menyimpan tombol aktif bom waktu itu, tapi aku tak bisa menjamin bom itu untuk tidak meledak. Karena bom itu sudah terlanjur aktif, dan aku sama sekali tidak membuat satu tombol lain untuk menonaktifkannya. Aku hanya bingung memilih kabel mana yang seharusnya aku potong untuk menghentikan bom ini. Aku butuh sedikit bantuanmu, tapi kau seakan mempercepat jalannya waktu. Kalau bukan kamu, aku harus minta bantuan siapa lagi? Karna dalam ingatanku hanya ada kamu.

Tuesday 8 February 2011

5 jagoan bagian 2


Ku rindukan 5 jagoan, 5 wanita tangguh (Halah) yang acap kali melangkah bersama, meski dalam ketukan langkah yang berbeda.

Rindu berat (hampir 5 ton), itulah yang kurasakan saat ini. Rindukan masa-masa dulu, masa-masa dimana kami tertawa dan menangis bersama (kata “menangis” dibuat sedikit dilebihkan, agar terkesan dramatik).

Sekarang sudah jauh berbeda. Sejak 2 Oktober 2010 kemaren. Hari itu mengubah segalanya. Hari itu adalah sabtu, yaitu satu hari setelah kamis dan sebelum minggu (ya iyalah). Ah,.. sutrahlah, yang jelas itu sabtu.
Karena hari itu, senyuman terbalik terukir di wajahku, tiga hari tiga malam aku tak makan, bahkan lebih. Aku hanya melamun di depan jendela kamarku yang berterali besi, melamun sambil memandang tembok rumah tetangga yang sama sekali tidak menarik.
Dalam lamunanku, aku membayangkan semangkuk mi pangsit panas dengan tambahan ceker ayam dan asap yang mengepul di atasnya *lap iler* #ohhh delicious. Aku terus berfikir, kenapa aku hanya melamunkannya saja selama tiga hari tiga malam ini. Kenapa aku tak melangkahkan kaki untuk meraihnya dan dengan sekejap menyantapnya.

#ceritanya kemana ini?? >> pangling,..

Kembali ke topik awal, yaitu 5 jagoan,..

Lia, dia tak lagi berada satu atap Fakultas dengan ku sekarang. Aku pun telah meninggalkan Fakultas yang dimaksud. Dia bahkan berada di naungan Universitas yang berbeda untuk melanjutkan study-inya.
Sebelum dia mengawali studi tahap 2-nya, banyak sekali waktu yang kami habiskan bersama, tapi itu tanpa 3 jagoan lainnya.

Eet, Fighting et!!! Kami akan selalu menyemangatimu.
Dia cewek supel yang periang (dari penglihatan mataku, mudah-mudahan itu nyata) masih bergelut dengan uang (jangan berfikir dia adalah salah satu staf bank Century atau dia seorang koruptor atau lainnya yang bersifat negative,.. ooo bukann). Dunia akuntansi masih dia geluti sampai sejauh ini, dan sekarang sedang sibuk dengan sekeras mungkin berperang dengan waktu.
Satu pesan dari ku Et “jangan terlalu banyak melihat kiri dan kanan, jangan hiraukan suara-suara kecil yang menurutmu tidak penting. Yang harus kamu pusatkan adalah apa yang ada dihadapanmu, karena kamu bisa terus maju Et, sampai finish, amin,..”

Memet,kalem,.. itulah kesan pertama yang akan didapati orang saat melihat cewek berkacamata ini.
Cewek yang menurut kacamataku memiliki sejuta keberuntungan (amin).
Sebenarnya, dialah yang seharusnya banyak berubah, karena dia sekarang tak lagi berstatus “single”. Sekarang sudah ada pria baik yang ada disampingnya, yang setia menemaninya sampai dia menutup mata,.. Amin..
Namun, dia tetap saja seperti Mita yang kami kenal, kalem,..

Ai, cewek bau obat ini makin hari makin gencar saja. Sekarnag dia bahkan menyeberangi lautan, meninggalkan pulau Sumatera dan melanjutkan study-nya jauh di sana, di negeri yang belum pernah aku jejaki.
Dia begitu jauh sekarang, tapi tetap dekat di hati kami,.. huoooo

Aku, aku tak bisa berbicara banyak tetang diriku sendiri. Aku hanya berharap saat aku berada di dunia kerjaku sebentar lagi, aku diterima dan dikenal sebagai guru muda pinter yang manis dan imut-imut (halah),.. ha aaaa...
Masih banyak mimpi yang belum dapat aku raih sejauh ini. Aku bahkan terhambat di level I, dan tentu saja tak bisa melanjutkan ke level II. Mungkin itu hanya masalah waktu, dan akan ku raih,.. Amin,..





Sist, Wish U all the best