"Apakah aku buta?"
Aku masih mampu menggoreskan tinta ini
Ku tanyakan pertanyaan ini padamu
"kamu bahkan mampu melototi semut yang bertegur sapa di ujung lorong ini" jawabnya
Mataku bahkan tak mampu melihat bercak di kaos putihmu
Bagaimana mungkin aku memiliki mata yang jernih
Sejernih embun pagi?
Aku bahkan tak tahu warnanya
Seberkas cahaya darimu
Aku tau akan keberadaan bercak itu
Tanpa tau posisinya
Meskipun ku gunakan GPS
Tapi sepertinya sinyal sengaja kau pengaruhi untuk mogok kerja
Dengan tangan dinginmu
Bawalah tanganku ke sana
Mengetahui kebereradaan bercak itu
Kan ku bawakan untukmu semprotan pembersih
Menerima dirimu seutuhnya
Pikirku
Sejauh ini hanya keinginan
Menunggu perwujutannya
Selama itu,
Semoga akau akan selalu mampu baik-baik
Menulis membuatku bebas, bebas berimajinasi, bebas berkarya, bebas bereksplorasi. Meski terkadang ada unsur virtual, tapi itu membuatku menjadi diri sendiri. :)
Monday 31 October 2011
Friday 28 October 2011
Hanya Diam
Tiada seorangpun yg mengajariku rasa itu,
Tiba-tiba sayatan pisau tajam menyerangku
Menggoreskan luka kecil di sana
Sayatan cemburu mungil
Tetapi bak serangan raksasa berhati
Yang dengan sadar tidak lagi mengindahkan hatinya
Untuk sebuah goresan luka
Darah tertahan, aku hanya diam
Ingin menyembur keluar dan meluap-luap
Tapi aku segera melakukan aksi tutup mulut
Tidak menghiraukan mereka
Karena diamku cemburuku
Tiba-tiba sayatan pisau tajam menyerangku
Menggoreskan luka kecil di sana
Sayatan cemburu mungil
Tetapi bak serangan raksasa berhati
Yang dengan sadar tidak lagi mengindahkan hatinya
Untuk sebuah goresan luka
Darah tertahan, aku hanya diam
Ingin menyembur keluar dan meluap-luap
Tapi aku segera melakukan aksi tutup mulut
Tidak menghiraukan mereka
Karena diamku cemburuku
Subscribe to:
Posts (Atom)